Arahkan Hatimu 

Sepatutnya para wanita menyadari, tidak semua perhatian kaum lelaki tanda mereka mencintai. Pun sepatutnya para lelaki memahami, tak semua respon baik kaum wanita bertanda mereka memiliki rasa. 

Ini yang harus dipahat baik-baik pada hati yang masih sendiri.

Yang demikian agar kiranya para wanita mampu mengarahkan hati mereka kala tunas harap mulai menumbuh. 

Kebahagiaan di’peduli’kan sesama memang fitrah. Tapi ingat, ketika bahagia itu melahirkan kerinduan, lantas menyimak segala tentangnya menjadi kebiasaan, bukan itu yang dinamakan cinta.

Pun pria, meski sebagian besar pribadi lelaki terbilang abai, tapi rasa sayang juga tak hilang dari hati mereka. Meski karakter lelaki terkenal keras, tapi kelembutannya bahkan bisa memeras air mata. Sebab itu mengenali wanita dengan akrab tak begitu saja menyelamatkan ia dari menaruh pilihan.

Pahamilah, hatimu miliki titik terdalam bernama nurani. Terkadang kita salah menafsirkan rasa yang menyinggah; kagum, peduli, suka, semua dinobatkan cinta. Atau terbungkus segera dalam angan; aku ingin bersama dia.

Padahal kalau sedikit saja kita bersabar, merenungi hakikat rasa yang ada, tentu kita tak terjatuh pada perkara cinta. Perasaan kita tak mudah terbawa. Pun segala amalan kita tak lagi sekedar mendapat perhatian dan nilai darinya. 

Pahamilah, hatimu berada di antara dua jari Allah. Itu tandanya bisa saja kita yang sebelumnya berdekatan, lalu jauh. Dan yang tadinya tak mengenal, lalu dekat seakan saling merupa pakaian bagi sesama. 

Pertanyaan sekarang adalah, untuk apa memelihara rasa dan angan yang belum tentu sesuai? 

Lakukan apa yang bisa kita lakukan. Yaitu dengan mengarahkan hati tuk senantiasa berbenah. Tuk senantiasa memberikan cinta pada yang berhak, serta kerap melangitkan dedoa pinta cinta mereka yang mencintai-Nya. Agar kelak, sebab cinta kita tak lain adalah ridho Allah semata.

Salam santun đŸ™‚